Selasa, 24 Agustus 2010

Penelitian Ilmiah

Struktur Penelitian Ilmiah Biologi

1. Buatlah uraian tentang metode ilmiah (untuk biologi)
Jawab :
Sruktur Metode Ilmiah
Suatu penelitian akan berhasil dengan baik apabila dilakukan sesuai dengan struktur metode ilmiah. Struktur metode ilmiah memiliki beberapa langkah yang terdiri atas perumusan masalah, pembuatan kerangka berpikir, penarikan hipotesis, pengujian hipotesis dan penarikan kesimpulan.
Berikut ini penjelasan masing-masing langkah metode ilmiah :
a. Perumusan Masalah
Menurut Ritchie Colder, proses kegiatan ilmiah dimulai saat manusia tertarik pada sesuatu. Ketertarikan ini karena manusia mempunyai sifat perhatian. Pada saat manusia tertarik pada sesuatu, sering dalam pikirannya timbul berbagai pertanyaan. Pertanyaan-pertanyaan itu menurut John Dewey dinamakan sebagai suatu masalah. Jadi peumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalaha yang akan dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan dan alternative cara untuyk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga berarti pertanyaan mengenai suatu obyek serta dapat diketahui factor-faktor yang berhubungan dengan objek tersebut.
b. Penyusunan Kerangka Berpikir/Dasar Teori/Landasan Teori
Penyusunan kerangka berpikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan antara berbagai factor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab permasalahan. Kerangka berpikir disusun secara rasional berdasarkan penemuan-penemuan ilmiah yang telah teruji kebenarannya. Penyususnan kerangka berpikir menggunakan pola berpikir logis, analisis, dan sintesis atau keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai sumber informasi. Keterangan dalam menyeusun suatu kerangka berpikir dapat diperoleh dari buku-buk
u, laporan hasil penelitian orang lain, wawancara dengan pakar, atau melalui pengamatan langsung dilingkungan. Keterangan-keterangan tersbeut akan menghasilkan suatu kerangka berpikir. Kerangka berpikir ini berguna sebagai dasar penarikan hipotesis.
c. Penarikan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadapa permasalahan atau pertanyaan yang diajukan berdasarkan kesimpulan kerangka berpikir. Dikatakan sebagai jawaban sementara sebab hipotesis ini baru mengandung kebenaran yang bersipat logis dan teoritis. Namun kebenarannya belum bersifat empiris karena belum terbukti melalui eksperimen. Padahal setelah disepakati bahwa kebenaran ilmu harus mengandung kebenaran yang bersifat logis dan empiris. Penyususnan hepotesis dapat berdasarkan hasil penelitian sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian setiap orang berhak menyususn hipotesis tidak hanya terbatas oleh sekelompok orang saja.
d. Pengujian Hipotesis
Langkah selanjutnya adalah menguji hipotesis Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis data. Data dapat diperoleh melalui berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk memudahkan penarikan kesimpilan. Pengujian hipotetsis juga berarti mengumpulkan bukti-bukti atau fakta-fakta yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk memperlihatkan apakah terdapat fakta-fakta yang mendukung hipotesis.


e. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang diajukan itu ditolak atau diterima. Jika dalam proses pengujian terdapat bukti yang cukup untuk mendukung hipotesis, maka hipotesis itu diterima. Sebaliknya jika dalam proses pengujian tidak terdapat bukti yang cukup mendukung hipotesis, maka hipotesis itu ditolak. Hipotesis yang diterima dianggap sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah sebab telah memenuhi persyaratan keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang kensisten dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya, serta telah teruji kebenarannya. Teruji kebenarannya berarti tidak ditemikan bukti yang bertentangan.
Dalam metode ilmiah seluruh langkah-langkah diatas harus dilakukan agar suatu penelitian dapat disebut ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara urut dan benar, karena langkah yang satu merupakan dasar bagi langkah berikutnya. Langkah-langkah yang telah disebutkan diatas harus digunakan sebagai landasan utama dalam penelitian, walau terkadang terjadi berbagai variasi yang berkembang sesuai dengan bidang dan permasalahan yang diteliti.